Pemilihan metode pemberian pakan pada babi bervariasi tergantung dari
beberapa faktor, seperti harga dan bahan pakan, populasi ternak, tenaga kerja
yang tersedia, dan manajemen praktis lainnya. Ada beberapa metode pemberian
makanan yang sering digunakan di manamasing-masing mempunyai kelebihan
dankekurangannya, yaitu:
• Group vs
Individual Feeding
• Floor vs
Trough Feeding• Dry vs Liquid Feeding
• Full vs
Restricted/Limited Feeding
Group vs Individual Feeding
Tatalaksana
pemberian makan dengan sistim group (Kelompok) secara ekonomis akan lebih
efisien jika dibandingkan dengan tatalaksana pemberian makanan secara individu
untuk suatu usaha peternakan yang besar. Hal tersebut adalah untuk
meminimalisir penggunaan tenaga kerja serta peralatan pakan lainnya. Namun hal
yang dimungkinkan terjadi adalah bahwa tidak semua individu ternak akan
mendapatkan jumlah pakan yang sama. Karena, pengelompokan ternak babi dalam
suatu kandang akan menimbulkan persaingan dalam mendapatkan makanan. Hal ini
disebabkan oleh tingkah laku sosial ternak babi dalam kelompok, dimana yang
kuat dan besar akan mendominasi dibanding-kan dengan ternak babi individu yang
agak lemah danmemiliki badan yang lebih kecil. Sementara jika kelompok ternak
babi didominasi jenis jantan yang memiliki aggressive behavior tinggi, maka
akan mengakibatkan perkelahian untuk memperebutkan makanan sehingga
mengakibatkan banyak makanan yang terbuang. Sedangkan tatalaksana pemberian
pakan secara individu akan memerlukan jumlah tenaga kerja serta perlengkapan
yang lebih banyak, namun untuk jumlah konsumsi akan lebih efektif dan efisien
karena mengurangi terbuangnya makanan yang sisa dan lebih mudah diketahui jumlah
konsumsi per individu ternak.
Floor vs Trough Feeding
Tatalaksana
pemberian makanan secara langsung di lantai kandang tanpa tempat makan sering
ditemukan di beberapa peternakan babi intensif. Pemberian makanan di lantai
akan memudahkan peternak memberi makan ternak babi serta waktu pemberian
menjadi lebih cepat, terutama pas untuk suatu usaha peternakan yang besar. Hal
tersebut juga membantu peternak mengurangi waktu untuk membersihkan dan
menyediakan tempat makan (self feeder). Dengan demikian, konstruksi lantai kandang
harus dipersiapkan dan dijaga agar tetap kering, tidak boleh basah, serta
bentuk pakan harus berbentuk butiran agar tidak banyak pakan yang tersisa dan
tidak dapat dikonsumsi oleh ternak babi. Jumlah ternak dalam kandang jangan
terlalu padat, karena perlu luasan kandang yang cukup memadai sehingga akses
ternak babi untuk mendapatkan makanan di lantai juga menjadi gampang. Tetapi
pemberian makan dangan cara ini akan merugikan dari segi efisiensi penggunaan
makanan oleh ternak karena memungkinkan makanan menjadi terinjak oleh ternak
babi sendiri sehingga menjadi hancur dan apabila hal tersebut terjadi akan
menyebabkan banyak sisa makanan yang terbuang tidak bisa dikonsumsi oleh ternak.
Dengan cara ini juga akan merugikan dari segi higienis karena terkontaminasi
dengan kotoran dalam kandang. Cara pemberian makanan seperti ini hanya baik jika
digabungkan dengan cara pemberian secara ad
libitum (full feeding).
Gambar 2a. Sistim Pemberian makanan dilantai( floor feeding)
Sementara untuk tatalaksana pemberian makanan
dengan trough feeding atau tatalaksana dengan menyediakan tempat makan khusus tersendiri
merupakan tatalaksana yang sangat efisien dari segi penggunaan makanan serta
memungkinkan untuk makanan yang terbuang menjadi lebih sedikit. Dan hal ini
akan sangat memudahkan digabungkan dengan cara pemberian makanan restricted
feeding, sehingga secara ekonomis juga dapat diketahui jumlah konsumsi
yangtepat untuk masing-masing periode pemeliharaan. Dengan demikian secara
higienis pakan ternak akan terjaga dari kontaminasi atau rusak karena terinjak
oleh ternak babi sendiri.
Gambar 2b.
Sistim Pemberian makanan menggunakan tempat makanan (Trough feeding)
Dry vs Liquid Feeding
Tatalaksana
pemberian makanan dengan cara kering dimana makanan yang diberikan kepada
ternak babi dalam keadaan kering. Hal tersebut akan memudahkan peternak untuk
menghitung effisiensi maupun konversi pakan. Pemberian dengan cara kering akan
sangat efisien jika bahan pakan dalam bentuk butiran sehingga semua bahan yang
sudah dicampur dalam ransum pakan akan dikonsumsi oleh ternak babi. Sistim
usaha peternakan yang diberikan pakan dalam bentuk kering harus memperhatikan
konstruksi kandang dengan menyiapkan air minum secara tersendiri sehingga
memerlukan biaya ekstra untuk hal tersebut. Akan tetapi jika bahan pakan yang
disusun dalam bentuk tepung atau halus maka sebaiknya bahan pakan tersebut diberikan
dalam bentuk basah. Dengan demikian maka bahan makanan yang berbentuk tepung
akan melekat dalam ransum sehingga semua kandungan bahan makanan dapat
dikonsumsi oleh ternak babi. Kemudian dalam kandang tidak perlu lagi
dipersiapkan tempat untuk air minum ternak karena semuanya sudah digabungkan
dalam tempat makan. Ada banyak informasi untuk peternakan khusus untuk babi
penggemukan maka cara dengan pemberian makanan dalam bentuk basah sangat
meningkatkan jumlah konsumsi ransum.
Full vs Restricted/Limited Feeding
Full feeding
system adalah cara pemberian makanan pada ternak yang sangat umum yang lebih dikenal
dengan cara ad libitum atau tidak
terbatas. Hal ini sering dilakukan apabila pengetahuan peternak tentang jumlah
konsumsi ransum ternak babi sesuai dengan umur dan periode pertumbuhan tidak
diketahui. Kerugian dari cara pemberian makanan seperti ini adalah memungkinkan
adanya makanan sisa yang tidak dikonsumsi menjadi mubazir dan dibuang. Tetapi
untuk periode anak babi lepas sapih yang memerlukan ketersediaan makanan yang
terus menerus maka cara ini sering dianjurkan untuk dilaksanakan. Akan tetapi
jika menggunakan cara restricted feeding system maka effisiensi penggunaan
makanan bagi ternak babi akan sangat tinggi karena mengurangi jumlah makanan
yang tersisa dan terbuang, juga di beberapa peternakan babi yang modern dengan
penggunaan high technology maka sistim ini sangat efektif baik dari penggunaan
tenaga kerja maupun dalam meminimalisir hasil sisa buangan baik makanan sisa
maupun kotoran yang dihasilkan oleh ternak babi tersebut. Karena dengan
kalkulasi yang tepat maka masing-masing kebutuhan pakan periode pertumbuhan
ternak babi akan diberikan pakan sesuai kebutuhan serta wasted atau pakan sisa
sangat kecil juga kotoran babi berkurang. Dan juga dibeberapa hasil penelitian
mengungkapkan bahwa pembentukan karkas menjadi lebih baik sementara perilaku
makan ternak babi yang akan makan tanpa henti sepanjang makanan itu tersedia
juga menghasilkan bobot badan yang bertambah dengan cepat tetapi pembentukan
lemak tubuh juga cukup tinggi.
Salam..mbak putri. Ciri2 pisik anak babi yg berpotensi lebih cepat besar/tipe pedaging seperti apa ya?
ReplyDeleteinformasi yang bagus.
ReplyDelete